Diduga Ini Penyebab Bus Pariwisata Trans Putera Fajar Ubah Bodi dari Discovery Menjadi JetBus 3

lifestyle.fin.co.id - 18/05/2024, 20:42 WIB

Diduga Ini Penyebab Bus Pariwisata Trans Putera Fajar Ubah Bodi dari Discovery Menjadi JetBus 3

Bus Trans Putera Fajar usai ubah bodi Discovery menjadi JetBus 3 SHD

FIN.CO.ID - Bus priwisata Trans Putera Fajar telah mengubah bodi dari Discovery menjadi JetBus 3 SHD, saat mengalami kecelakaan di tanjakan kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.

Informasi yang fin.co.id himpun dari beberapa sumber, awalnya bus tersebut dibangun di karoseri Laksana, namun kini berubah menjadi model milik Adi Putro.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, diduga perusahaan itu merubah bodi guna mengikuti tren.

"Sudah jelas, ini hanya ingin ikut trend kekinian, namun tidak mau memahami spesifikasi dari sisi teknis kendaraan," ungkap Sani kepada fin.co.id Sabtu 18 Mei 2024.

Sebagai pemilik pertama bus sebelum terjadi perombakan, mesin depan Hino dengan tipe AK1JRKA tahun 2006 tidak cocok dipasang body Super High Deck (SHD).

"Pasti tidak (sasis dipasang bodi SHD), bodI SHD itu seharusnya chasis dengan wide air suspension," jelasnya.

BACA JUGA:

Pria akrab dipanggil Sani itu mengatakan, bahwa bus pariwisata sudah seharusnya mengutamakan kenyamanan dan bukan hanya tren bodi kekinian.

"Kalau bicara cocok atau tidak itu tergantung marketnya, hanya umumnya, bus pariwisata itu relatif mendahulukan kenyamanan," kata Sani kepada fin.co.id.

Menurutnya terdapat beberapa kekurangan penggunaan mesin depan, khususnya untuk bus yang digunakan untuk melayani perjalanan pariwisata.

"Hal lainnya mesin depan suara mesin lebih terdengar dan rambatan panasnya lebih terasa, ketimbang chasis mesin belakang," jelasnya.

Sebelumnya, Bus Trans Putera Fajar mengalami kecelakaan di Subaang, Ciater, saat membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok.

Kecelakaan bus pariwisata yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 itu, diduga disebabkan oleh rem blong dan menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Tuahta Aldo
Penulis