fin.co.id - Burung murai batu dikenal sebagai burung kicau yang populer di kalangan pecinta burung karena suara merdu, volume kencang, serta mental yang kuat.
Namun, di balik keunggulan tersebut, burung ini kerap menunjukkan perilaku aneh seperti mengembangkan bulu secara terus-menerus.
Jika Anda mengalami kondisi ini, penting untuk memahami bahwa perilaku tersebut bukan sekadar kebiasaan biasa, melainkan tanda adanya masalah yang sedang dihadapi burung murai batu, baik dari segi kesehatan, mental, maupun lingkungan.
Berikut adalah beberapa penyebabnya:
1. Drop Mental
Drop mental menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan murai batu sering mengembangkan bulunya. Kondisi ini terjadi ketika burung mengalami stres atau tekanan mental akibat:
- Perubahan lingkungan yang mendadak.
- Perawatan yang tidak sesuai, seperti kurangnya perhatian.
- Minimnya aktivitas di luar kandang.
Ciri-ciri murai batu drop mental:
Baca Juga
- Lesu atau terlihat kurang bersemangat.
- Mengembangkan bulu terus-menerus untuk menghangatkan diri dan mencari rasa nyaman.
Untuk mengatasi hal ini, pemilik bisa memberikan waktu bermain di luar kandang, memperbaiki pola perawatan, dan memastikan lingkungan burung nyaman serta bebas dari gangguan.
2. Kondisi Kesehatan yang Memburuk
Burung murai batu yang sedang mengalami penurunan kesehatan atau sakit juga sering menunjukkan perilaku mengembangkan bulu. Perilaku ini bertujuan untuk menghangatkan tubuh serta melindungi diri dari rasa sakit yang dialaminya.
Tanda-tanda murai batu sakit yang harus diperhatikan:
- Penurunan nafsu makan.
- Produktivitas berkurang (jarang berkicau).
- Tubuh terlihat kurus atau lemah.
Jika hal ini terjadi, pemilik harus segera:
- Mengidentifikasi penyebab penyakit (infeksi, gangguan pencernaan, dll).
- Memberikan perawatan intensif.
- Berkonsultasi dengan dokter hewan untuk pengobatan lebih lanjut.
3. Kekurangan Ekstra Fooding (EF)
Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, atau ulat adalah komponen penting dalam menjaga stamina dan kesehatan murai batu. Jika pemberian EF kurang atau tidak sesuai, burung bisa mengalami kelelahan dan lesu berlebihan. Hal ini membuat murai batu sering mengembangkan bulu sebagai upaya mendapatkan kehangatan tambahan.
Solusi: