Ini Teks Doa Qunut Separuh Tarawih, Arab Latin dan Indonesia

lifestyle.fin.co.id - 15/03/2025, 08:00 WIB

Ini Teks Doa Qunut Separuh Tarawih, Arab Latin dan Indonesia

Salat Tahajud, Image RDNE Stock Project / Pexels


fin.co.id -  Umat Islam telah memasuki separu bulan Ramadan atau pertengahan puasa Ramadan.

Begitu juga dengan salat tarawih. Tinggal separu atau tersisa 15 hari lagi. Untuk itu, salah satu sunnah yang dianjurkan dalam separuh salat tawarih adakah doa qunut di akhir Tarawih atau witir

Doa Qunut Witir Tarawih adalah doa yang dibaca dalam rakaat terakhir shalat Witir pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagai bentuk permohonan petunjuk, perlindungan, dan keberkahan dari Allah.

Dikutip dari NU online, riwayat mencatat bahwa para sahabat seperti Ubay bin Ka'ab dan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhuma senantiasa membaca qunut pada rakaat terakhir shalat witir di separuh akhir Ramadhan.

Disebutkan dalam kitab al-Adzkar, Imam al-Nawawi memberikan keterangan mengenai hal ini, yaitu:

ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل

Artinya: “Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan.”

Dari keterangan di atas, menurut Imam al-Nawawi, qunut dalam shalat witir disunnahkan pada 15 malam terakhir Ramadhan.

Meskipun ada perbedaan pendapat, mazhab Syafi'i lebih memilih untuk melakukannya hanya pada separuh akhir Ramadhan.

Berikut Bacaan doa Qunut Separuh Ramadan
:

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinâ fî man hadait. Wa
‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait. Tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait. Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam."

Indonesianya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan."

"Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya."

Afdal Namakule
Penulis