Mata Ikan: Faktor Pemicu, Tanda-tanda, dan Metode Penghilangannya

Mata Ikan: Faktor Pemicu, Tanda-tanda, dan Metode Penghilangannya

Mata Ikan: Faktor Pemicu, Tanda-tanda, dan Metode Penghilangannya-Sumber: FIN/PINTEREST-

FIN.CO.IDGejala ini mencakup timbulnya benjolan kecil dengan bagian tengah yang keras, kadang-kadang disertai rasa sakit ketika ditekan.

Mata ikan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, namun biasanya lebih sering terjadi pada jari-jari, kaki, atau tangan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi mata ikan, silakan simak ulasan berikut ini.

BACA JUGA:

Apa itu Mata Ikan?

Mata ikan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penebalan kulit yang disebabkan oleh gesekan berulang-ulang. Biasanya, mata ikan tumbuh pada bagian tubuh yang menonjol, seperti tonjolan tulang jari-jari, telapak tangan, atau telapak kaki.

Penebalan kulit ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan luka jika tidak diobati dengan baik, meskipun pada umumnya benjolan tersebut tidak berbahaya.

Berdasarkan penyebabnya, mata ikan dapat dibagi menjadi dua jenis: mata ikan akibat gesekan (corn) dan yang disebabkan oleh virus (plantar warts). Clavus yang disebabkan oleh virus juga dapat dibagi lagi menjadi dua jenis:

·       Kutil mosaik (mosaic warts): Dikenali dengan timbulnya kutil-kutil kecil di area yang berdekatan dan sulit untuk diobati.

·       Kutil tunggal (soliter warts): Biasanya muncul sekali tetapi bisa membesar seiring waktu.

Penyakit kulit ini dapat menyerang berbagai kelompok usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak usia 12-16 tahun atau orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun.

BACA JUGA:

Penyebab Mata Ikan

Mayoritas penyebab mata ikan adalah gesekan berulang pada kulit. Mata ikan merupakan respons alami tubuh untuk melindungi kulit dari luka yang disebabkan oleh gesekan atau tekanan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gesekan atau tekanan yang berpotensi menjadi mata ikan meliputi:

·       Menggunakan sepatu yang tidak pas (terlalu kecil) atau berhak tinggi.

·       Berjalan di luar ruangan tanpa alas kaki.

·       Tidak menggunakan kaus kaki saat menggunakan sepatu.

·       Memiliki kebiasaan berjalan dengan postur yang tidak tepat, seperti terlalu jinjit.

·       Bermain alat musik berdawai, seperti biola atau gitar.

·       Menggunakan alat yang memerlukan gerakan atau tekanan berulang tanpa perlindungan, seperti mencangkul.

Selain gesekan dan tekanan, beberapa kondisi juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena mata ikan, antara lain:

·       Obesitas.

·       Adanya bekas luka atau kutil.

·       Kelainan bentuk tangan dan kaki.

·       Terpapar virus di lingkungan yang lembab, seperti area pemandian.

Gejala Mata Ikan

Tanda utama dari mata ikan adalah kemunculan benjolan yang berbentuk bulat dan keras pada kulit, yang seringkali menyebabkan kulit menjadi kering atau bersisik. Beberapa kasus mata ikan dapat menyertai peradangan dan rasa nyeri.

Pada mata ikan yang disebabkan oleh virus, benjolan biasanya muncul di tumit dan area penopang kaki lainnya. Ini dapat menyebabkan rasa nyeri saat berjalan atau hanya berdiri.

Di sisi lain, mata ikan yang disebabkan oleh gesekan (corn) seringkali ditandai dengan benjolan di area kaki yang menahan berat, seperti di antara jari kaki, bagian atas atau samping kaki, dan jarang menyebabkan rasa nyeri saat ditekan.

Berdasarkan gejalanya, mata ikan terbagi menjadi 3 jenis yaitu

·       Mata ikan kecil: Jenis mata ikan ini biasanya muncul di bagian bawah kaki dan berukuran lebih kecil dibandingkan jenis lainnya. Mata ikan kecil akan terasa nyeri ketika ditekan.

·       Mata ikan lunak: Jenis mata ikan ini sering kali terjadi pada area kulit yang lembap, seperti sela-sela jari. Karakteristik mata ikan lunak adalah berwarna keputihan, bertekstur kenyal dan terasa halus.

·       Mata ikan keras: Mata ikan keras merupakan jenis yang paling umum di antara jenis lainnya. Mata ikan keras biasanya timbul di kulit yang bersentuhan langsung dengan tulang. Kondisi ini ditandai dengan penebalan kulit yang terasa keras dan memiliki bintik gelap di tengahnya

Cara Mengobati Mata Ikan

1.   Cara mengatasi mata ikan dapat dilakukan dengan aplikasi asam salisilat pada area kulit yang terkena. Zat ini bertindak dengan mengikis perlahan-lahan lapisan kulit yang terinfeksi hingga benjolan tersebut hilang sepenuhnya.

2.   Penggunaan asam trikloroasetat umumnya diterapkan setelah kutil dihilangkan dari permukaan kulit.

3.   Terapi kriogenik dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair di sekitar kutil. Proses ini menyebabkan jaringan yang terinfeksi secara perlahan-lahan akan mengelupas dalam rentang waktu 2-14 minggu, sehingga benjolan tersebut akan lenyap sepenuhnya.

4.   Prosedur operasi kecil dilakukan untuk mengangkat jaringan yang terkena mata ikan dengan menggunakan alat bedah atau menghancurkan benjolan dengan menggunakan jarum listrik, dan kemudian membersihkan sisa-sisa jaringan yang terinfeksi.

5.   Pengobatan dengan menggunakan laser bertujuan untuk membakar pembuluh darah kecil yang tertutup. Hal ini bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan jaringan yang terinfeksi, sehingga mata ikan dapat terlepas dari kulit.

Jika Anda mengalami tanda-tanda mata ikan, seperti adanya benjolan yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, atau peningkatan jumlah meskipun sudah diobati, segera cari nasihat dari dokter ahli kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. (*) 

Mega Oktaviana

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.