Istihadhah: Kondisi dan Penjelasannya
Istihadhah: Kondisi dan Penjelasannya-Sumber: FIN/PINTEREST-
FIN.CO.ID - Pengertian istihadhah secara rinci diperinci dalam mazhab Hanafiyah, mazhab Syafi'iyah, dan mazhab Hanabilah, sebagaimana yang dikutip dari Isnawati, Lc., MA dalam bukunya Darah Istihadhah.
Dalam buku Fikih Wanita Empat Madzhab oleh Dr. Muhammad Utsaman Al-Khasyt juga dijelaskan bahwa istihadhah merupakan darah yang keluar dari farji' wanita dalam jangka waktu yang cukup lama, atau melebihi masa haidnya yang biasanya disebabkan oleh gangguan atau penyakit.
BACA JUGA:
- Jadwal Malam Nisfu Syaban 2024, Lengkap dengan Amalannya
- Riba dalam Islam: Pengertian, Ragam dan Contohnya
Apa saja yang masuk dalam kategori pendarahan istihadhah?
1.Darah Sebelum Usia 9 Tahun
Apabila seorang wanita muda telah mencapai usia 9 tahun, maka dia adalah seorang wanita dewasa
2.Darah Menopause
Apabila wanita yang sudah menopause kemudian keluar darah, maka bisa dipastikan bahwa itu bukanlah darah haid, melainkan darah Istihadhah.
3.Darah yang Keluar di masa Suci dari Haid
Maksimal periode haid bagi wanita menurut ulama kebanyakan adalah 15 hari, sehingga apabila seorang perempuan keluar darah lebih dari 15 hari tersebut atau di hari ke 16, maka darah yang keluar disebut istihadhah dan diwajibkan untuk shalat karena masih dihukumi suci.
4. Darah yang Keluar Sebelum Melahirkan
Menurut pendapat ulama seperti Hanafi, Maliki, dan sebagian ulama Syafi'i berpendapat bahwa darah yang keluar saat menjelang bersalin bukanlah darah haid, melainkan itu termasuk darah istihadhah atau fasad (rusak)
5. Darah Lemah
Maksud dari darah lemah adalah darah yang keluar dari wanita, dan si wanita melihat adanya darah yang kuat dan darah yang lemah. Hal ini dilihat dari kekentalan dan bau. Adapun darah lemah ini dihukumi sebagai darah istihadhah, yakni saat melebihi masa haid (15 hari)
BACA JUGA:
- Ini Keutamaan Memelihara Kucing dalam Islam
- Memahami Hukum Perjanjian Pra Nikah dalam Perspektif Islam
Perbedaan Istihadhah dengan Darah Haid atau Nifas
Dengan merujuk pada sumber yang sama seperti yang disebutkan di atas, berikut adalah perbedaan dasar antara darah istihadhah dan jenis darah lainnya:
· Tidak ada batasan usia minimal atau maksimal
Wanita dapat mengalami istihadhah kapan saja, baik sebelum usia 9 tahun, setelah usia 50 tahun, atau pada waktu lainnya.
· Tidak ada jadwal yang pasti
Istihadhah tidak terjadi secara teratur sesuai dengan jadwal tertentu. Keluarnya darah bisa terjadi sering atau jarang. Namun, tidak ada ketentuan yang tetap seperti halnya darah haid yang biasanya keluar setiap bulan.
· Darah tersebut merupakan darah yang berasal dari penyakit
Berbeda dengan darah haid yang keluar dari rahim wanita dan menunjukkan kondisi kesehatan yang normal, darah yang keluar selama istihadhah pada dasarnya adalah darah yang berasal dari penyakit.
· Warna
Warna darah istihadhah kadang-kadang berwarna merah pucat dan tidak memiliki aroma atau bau yang khas seperti darah haid. (*)
Sumber: