16 Negara Ini Tidak Merayakan Natal Bahkan Melarang, Ada Korea Utara dan Bhutan

lifestyle.fin.co.id - 19/12/2024, 10:24 WIB

16 Negara Ini Tidak Merayakan Natal Bahkan Melarang, Ada Korea Utara dan Bhutan

Ilustrasi - Pemimpin Korea Utara Kim Jong -un melarang perayaan Natal di negaranya. Foto: Daily Express

fin.co.id - Meskipun Natal dirayakan oleh sebagian besar negara di dunia, ternyata ada sejumlah negara yang tidak merayakannya.

Bahkan sejumlah negara tersebut melarang perayaan terbuka dan tidak menjadikan Natal sebagai libur nasional.

Natal diperingati setiap tanggal 25 Desember di seluruh dunai. Namun tidak semua negara memperingatinya. Sebagian besar negara di dunia juga menjadikan Natal sebagai hari libur nasional keagamaan.

Seperti Indonesia, meski mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, namun pemerintah tetap menjadikan Natal sebagai hari libur nasional.

Natal dirayakan untuk memperingati kelahiran Yesus. Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah putra Tuhan, dan ini merupakan cara untuk menghormati Yesus. Saat Natal orang Kristen berkumpul menikmati makanan dan ibadah ke gereja. Sedangkan mereka yang beragama Islam memanfaatkan libur Natal untuk berkumpul dengan keluarganya atau pergi bertamasya ke luar kota.

Sebagian besar negara di dunia merayakan atal. Negara-negara di Eropa mayoritas rakyatnya beragama Kristen.

Oleh karena itu, sebagian besar negara Eropa merayakan Natal. Begitu juga sebagian besar Amerika Utara dan Selatan juga beragama Kristen. Amerika Utara dan Selatan  menjadikan Natal sebagai hari libur nasional. Kanada juga mayoritas warganya beragama Kristen. Saat Natal aktivitas perdagangan di negara itersebut libur, kecuali layanan Kesehatan.

Sedangkan Jepang merayakan Natal dengan cara berbeda dengan negara barat. Jika orang Amerika dan Eropa pergi ke gereja beribadah saat Natal, di Jepang, Natal dipandang sebagai acara pesta bersama pasangan. Kebanyakan orang Jepang membuat rencana makan malam dan merayakan natal dengan sepuasnya. Jika di Amerika dan Eropa Sebagian besar bisnis dan restoran tutup, di Jepang sebaliknya justru buka.

Di saat meriahnya perayaan Natal di sejumlah negara, 16 negara berikut ini tidak meliburkan warganya.

Pada saat Natal, di 16 negara ini tetap beraktivitas seperti biasanya.

Natal tidak dianggap sebagai hari libur kerja. Semua layanan pemerintah dibuka, dan orang-orang tetap pergi bekerja dan berangkat sekolah.

Namun orang - orang yang beragama Kristen tetap dibolehkan untuk merayakan Natal sejauh tidak mengganggu ketentraman. Mereka juga boleh mengambil cuti selama tidak ada undang-undang yang melarangnya.

Berikut 16 negara di dunia yang tidak merayakan Natal dan tidak menjadikan Natal sebagai hari libur:

1. Afghanistan

Sebagian besar penduduk Afghanistan beragama Islam, yaitu sekitar 99,7 persen. Dari jumlah tersebut, sekitar 84,7–89,7

persen menganut Islam Sunni, dan 10–15 persen menganut Islam Syiah. Sisanya, sekitar 0,3 persen beragama minoritas lainnya, seperti Sikh, Hindu, Yahudi, Buddha, dan Kristen.

Lina
Penulis