WASPADA! Aplikasi VCCP Dinyatakan Scam? Berikut Tips untuk Menghindarinya

WASPADA! Aplikasi VCCP Dinyatakan Scam? Berikut Tips untuk Menghindarinya

Aplikasi VCCP--

FIN.CO.ID - Belakangan ini sedang viral aplikasi penarikan dan penyimpanan uang secara digital atau VCCP (Virtual Credit Card Proxy), dikeluhkan oleh penggunanya. Karena tidak bisa menarik kembali uang yang disimpan.

Sebagai informasi, aplikasi VCCP tidak digunakan untuk menghasilkan uang. VCCP (Virtual Credit Card Proxy) biasanya digunakan sebagai alat keamanan tambahan saat bertransaksi online, memberikan pengguna kartu kredit virtual untuk melindungi informasi kartu kredit utama.

Meskipun berkontribusi pada keamanan transaksi, aplikasi ini sendiri tidak dirancang untuk menghasilkan uang. Aplikasi ini juga diduga menggunakan skema piramida, dan ada anggota yang mengalami kesulitan dalam menerima pembayaran.

Seorang pakar kartu kredit dan juga konten kreator yang sering membahas aplikasi penipu an atau ponzi pun angkat bicara terkait aplikasi VCCP yang diduga penipuan. VCCP apk ponzi berkedok melihat trailer itu rungkat (scam).

BACA JUGA:


Aplikasi VCCP--

Berikut ini adalah tips agar kamu tidak termakan oleh scam yang belakangan ini tengah ramai beredar.

  1. Membuat Perencanaan Keuangan dengan Baik dan Tabungan Darurat

    Tak banyak yang tahu bahwa merencanakan pengeluaran serta pemasukan di era serba digital ini akan sangat penting. Selain mengenal aplikasi yang ingin kita gunakan secara mendalam, kamu juga harus mengetahui apakah aplikasi tersebut di bawah pengawasan OJK atau tidak. 

    Dengan membuat perencanaan keuangan kita dapat memetakan secara tepat dan rinci jumlah penerimaan dan kebutuhan kita sehingga pengeluaran kita lebih teratur. Perencanaan keuangan dapat dimulai dari membuat rencana anggaran, membuat catatan keuangan, menyisihkan dana untuk dana darurat dan menabung bahkan hingga kebutuhan untuk investasi.
  2. Mengatur Skala Prioritas
    Jangan terlalu konsumtif sehingga data algoritma kebiasaan kamu tidak terekam oleh para penipu. Biasakan membelanjakan uang kita berdasarkan skala prioritas yang dibuat sebelumnya. Penyusunan skala prioritas dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Kebutuhan seperti uang makan, uang sewa rumah, biaya transportasi, listrik dan lain sebagainya. Semua hal itu akan berada di daftar atas, sedangkan anggaran untuk staycation, nonton konser atau skin care akan berada di bawahnya.

  3. Jangan Tergiur Window Shopping
    Sebuah istilah yang lazim di dunia perekonomian digital tetapi asing di telinga kita, menurut Cambridge Dictionary, window shopping adalah kegiatan menghabiskan waktu untuk melihat-lihat produk yang dipajang pada etalase toko tanpa berniat membelinya.

    Saat ini window shopping tidak hanya dilakukan di mall atau tempat perbelanjaan lainnya, namun juga bisa dilakukan hanya dengan menatap layar gawai kita. Banyaknya e-commerce yang tersedia membuat kegiatan window shopping menjadi kegiatan yang mengasyikan bagi sebagian orang sebagai hiburan. Namun hal tersebut juga membawa beberapa hal yang kurang baik, dimana sifat konsumtif bisa meningkat. Kita menjadi ingin membeli barang yang mungkin tidak kita butuhkan.

BACA JUGA:

Rangga Dipa

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.