Trend

Tidak Pilih Pilih Kerjaan, Pria di Bekasi Viral dan Sukses Bangun Bisnis Jasa Santo Suruh

lifestyle.fin.co.id - 19/05/2024, 11:37 WIB

Santo suruh saat sedang melakukan pekerjaannya

FIN.CO.ID - Ramai di media sosial (medsos), seorang pria di Pondok Gede, Kota Bekasi, membuka usaha jasa yang unik dan kreatif dengan nama Santo Suruh.

Pekerjaan yang menurut banyak orang tidak masuk akal, kini justru jadi ladang pendapatan bagi seorang pria yang mempunyai nama asli Susanto (30 Tahun).

Saat dikonfirmasi, dirinya mengaku telah menjalankan usaha jasa Santo Suruh secara bertahap sejak sebelum pandemi covid-19 di tahun 2019 lalu.

"Saya dari 2019 sebelum covid, ini tuh usaha jasa. jadi usahain itu sebenarnya banyak kalau kita mau melakukannya, asalkan tidak gengsi, namanya jasa kan itu keseluruhan," ungkap Susanto saat dikutip, Minggu 10 Mei 2024.

Sebelum buka Jasa Santo Suruh, ia bekerja sebagai pengantar air isi ulang galon ke rumah-rumah, sehingga banyak konsumen yang sudah mengenalnya.

"Saya tadinya tukang galon kerja sama orang, nganterin galon dari upah Rp 500 perak per galon. terus memang itu udah ada di pikiran saya (bisnis jasa suruh ), sambil kerja galon kan relasi saa banyak kenal dan saya manfaatin,"  jelasnya.

Karena konsisten menjalankan usaha jasanya, dirinyapun memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai pengantar air isi ulang dan fokus di bisnis Santo Suruh.

BACA JUGA:

Bermodalkan relasi selama bekerja sebagai tukang galon dan kepercayaan kepada pedagang, Susanto perlahan merintis usahanya hingga semakin dikenal.

"Pertama itu pahit merintisnya, modal kepercayaan doang dari orang kaya. misalkan mau beli makan aja contoh disuruh beli bakso, saya udah bilang ke orangnya kalau emang gak ada modal," kata Susanto.

"Saya selalu bilang ke tukang bakso, pernah bilang ke tukang baksonya 'bang saya tidak punya duit tapi ada yang mau beli, boleh tidak ambil dulu nanti pas saya sudah anter saya balik lagi dan bayar' begitu," ucapnya.

Kini usaha Jasa Santo Suruh semakin berkembang hingga banyak mendapat pesanan, mulai dari yang masuk akal hingga menganehkan.

"Seperti saya disuruh ke warung beli rokok, terus ditawarin mau gak bersihin kamar mandi. misalnya juga tolong cariin anak saya, main gak pulang-pulang itu aja juga ada nilainya (tarif)," tuturnya.

Terkadang ia juga kerap mendapat pesanan untuk melakukan hal yang menjijikan bagi orang banyak, namun justru ada uang yang didapat dari jasa suruh tersebut.

Dari semua orderan yang di dapat, Susanto memasang tarif berbeda beda. Tergantung siapa yang menyuruh, serta tugas apa yang harus di jalankan.

Tuahta Aldo
Penulis