Mengenal Sejarah dan Filosofi Kebaya Indonesia, Warisan Budaya yang Mendunia

Mengenal Sejarah dan Filosofi Kebaya Indonesia, Warisan Budaya yang Mendunia

--

FIN.CO.ID - Dibalik kemegahan dan keelokan busana kebaya yang khas, tersimpan sebuah sejarah yang panjang serta filosofi yang mendalam. Christiana Dessynta Streiff, Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) di Eropa, mengajak kita untuk menggali lebih dalam tentang busana yang begitu kaya akan warisan budaya Indonesia ini.

Sejarah yang Terpatri dalam Kebaya

Kebaya, dengan seluruh keanggunannya, bukanlah sekedar busana, namun sebuah warisan budaya yang telah mengalir melintasi zaman. Akarnya yang dalam dapat ditelusuri hingga zaman Kerajaan Majapahit.

Pada masa itu, kebaya tidak hanya menjadi pilihan busana bagi para permaisuri, namun juga bagi para selir raja.

BACA JUGA:

Seiring dengan berkembangnya zaman, kebaya menjadi semakin terkenal, khususnya saat bangsa Portugis mendarat di bumi Nusantara pada abad ke-15 hingga ke-16. Pakaian yang pada awalnya hanya identik dengan kalangan bangsawan, perlahan mulai dikenakan oleh berbagai kalangan masyarakat, menandakan adanya perkembangan dan perubahan dalam sejarah mode di Indonesia.

Bahkan, kebaya telah diakui secara resmi oleh negara Indonesia. Dalam berbagai keputusan dan undang-undang, seperti Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang jenis-jenis pakaian sipil, serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang keprotokolan, kebaya dianggap sebagai salah satu simbol budaya nasional yang harus dijunjung tinggi.

Filosofi yang Mengalir dalam Kebaya

Tak hanya sekedar busana, kebaya juga menyimpan makna filosofis yang dalam. Desainnya yang memperhatikan bentuk tubuh perempuan menggambarkan kemampuan wanita untuk bersifat fleksibel dan beradaptasi dalam berbagai situasi serta budaya.

Kebaya sering kali dipadukan dengan bawahan berupa jarik atau kain panjang, memberikan kesan anggun dan mempesona. Bahkan, elemen tambahan seperti stagen atau ikat pinggang kebaya pun memiliki makna mendalam. Dalam pandangan masyarakat Jawa, stagen yang panjang mencerminkan nilai kesabaran yang tinggi, sebuah sifat yang dihargai dan dipuji.

Dengan demikian, kebaya tidak hanya menjadi sebuah busana, melainkan juga sebuah perwujudan dari kearifan lokal dan warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai oleh generasi mendatang.

BACA JUGA:

Giska Cyrilla

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.