Beauty

Viral Soal Daftar Kosmetik Luar Negeri Mengandung Karsinogen, BPOM Imbau Masyarakat Melakukan ini

lifestyle.fin.co.id - 21/06/2024, 15:41 WIB

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, BPOM Mohamad Kashuri (Kemeja Batik), bersama para influencer kecantikan, Cherly Junon (paling kiri), Tasya Farasya (paling kanan) dan Yasmin Napper (tengah), saat konferensi pers, di sela-sela kegiatan BPOM Bestie’s Day dengan tema “Perkuatan dan Perluasan Program INSPIRASI – Kosmetik Aman”, di Kantor BPOM Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. (FIN/Sigit Nugroho)

fin.co.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM merespon cepat soal ramainya kekhawatiran masyarakat terhadap munculnya kosmetik atau make up dari luar negeri, yang disebut-sebut memiliki kandungan zat berbahaya karsinogen.

Diketahu zat karsinogen atau Karsinogenik adalah zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini tanpa disadari ada di sekitar kita dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, baik melalui udara yang dihirup maupun makanan atau minuman yang dikonsums, termasuk pada kosmetika.

Sebagaimana dilihat dalam postingan VT di akun TikTok @nin***z** , menunjukkan beberapa produk yang didominasi berasal dari China, diduga mengandung zat berbahaya karsinogen.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, BPOM Mohamad Kashuri mengungkapkan, hingga saat ini pihanya belum menerima laporan mengenai hal itu.

Baca Juga

Meski demikian, Kashuri mengakui bahwa zat karsinogen memang berbahaya. Ia pun mengapresiasi dengan adanya partisipasi publik yang ikut menyuarakan hal ini, agar menjadi kewaspadaan bersama.

"Menyikapi kaitannya dengan produk luar yang disinyalir mengandung bahan atau menyebabkan karsinogenik, tentunya ini adalah bentuk partisipasi publik untuk bisa melaporkan ke kami," ujar Kashuri kepada awak media, disela-sela kegiatan BPOM Bestie’s Day dengan tema “Perkuatan dan Perluasan Program INSPIRASI – Kosmetik Aman”, di Kantor BPOM Jakarta, Jumat 21 Juni 2024.

Kashuri memastikan, BPOM sebagai garda terdepan yang memastikan produk-produk, termasuk kosmetika, agar aman digunakan oleh masyarakat. BPOM, kata Kashuri, rutin melakukan pengambilan sampling dan melakukan pengawasan terhadap peredaran kosmetika di masyarakat, guna menghindari hal-hal seperti yang dikhawatirkan, termasuk bahaya karsinogen tersebut.

"Meskipun kami tidak ada laporan, tapi BPOM selalu intens, rutin melakukan sampling pengawasan apakah yang dijual secara offline maupun online. Begitu ada informasi kita telusuri," tegas Kashuri.

Kashuri mengatakan, setiap minggu ada laporan hasil pengawasan terkait produk yang tidak sesuai, seperti tidak memiliki izin edar. Selanjutnya, produk tersebut akan ditelusuri.

Baca Juga

Informasi terkait produk-produk yang tidak memenuhi ketentuan tersebut juga selalu disampaikan ke masyarakat.

"Nah, isu yang tadi disinyalir menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, ini juga akan kita uji secara laporan dan kita informasikan. Kami berharap teman-teman di beauty enthusiast maupun masyarakat untuk berani melaporkan terhadap kosmetik-kosmetik yang diduga tidak aman tadi," pungkasnya.

Terakhir, Kashuri meminta masyarakat untuk selalu mengecek produk kemasan dari kosmetika, agar terhindar dari peredaran kosmetika yang berbahaya.

"Pastikan produk yang digunakan memiliki kemasan dalam kondisi baik dan tidak rusak,"

"Pastikan memiliki label produk (dalam bahasa Indonesia) yang mudah terbaca, serta memuat informasi tentang komposisi, cara penggunaan, dan informasi lain,"

"Pastikan produk telah memiliki izin edar dari BPOM,"

Sigit Nugroho
Penulis