Sasis MAN, Kekuatan Buas di Balik Bus Double Decker yang Jarang Disorot

lifestyle.fin.co.id - 14/05/2025, 19:18 WIB

Sasis MAN, Kekuatan Buas di Balik Bus Double Decker yang Jarang Disorot

Bus Double Decker legendaris dengan tenaga mesin MAN (Dokumen Instagram PO Nusantara)

fin.co.id - Dalam dunia transportasi darat Indonesia, nama-nama seperti Mercedes-Benz, Scania, dan Volvo sudah lama mendominasi jagat sasis bus kelas premium. Ketiganya jadi andalan perusahaan otobus (PO) besar, terutama untuk melayani rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan kenyamanan kelas atas.

Namun di balik dominasi merek-merek tersebut, ada satu nama sasis asal Jerman yang sebenarnya nggak kalah kuat dan tangguh: sasis MAN.

Sudah Masuk Sejak 2000-an, Tapi Masih Kurang Dilirik

Sasis MAN bukan pemain baru di Indonesia. Sejak awal 2000-an, mereka sudah mencoba masuk ke pasar bus Tanah Air. Tapi entah kenapa, respons pasar saat itu belum terlalu positif. Baru pada 2013, MAN kembali muncul membawa gebrakan dengan seri MAN R37, sasis tronton yang bertenaga besar.

Dengan tenaga 460 dk dan torsi super besar 2.100 Nm pada putaran rendah 1.000–1.400 rpm, sasis ini langsung mencuri perhatian. Tenaganya tergolong buas untuk ukuran sasis bus, apalagi untuk menopang bodi double decker yang besar dan berat.

RR4: Lebih Gahar, Lebih Tangguh

Setahun setelah R37, MAN meluncurkan seri terbaru MAN RR4, yang membawa performa ke level lebih tinggi. Dengan tenaga 480 dk dan torsi monster 2.300 Nm sejak 950 rpm, sasis ini menyaingi—bahkan melampaui—kompetitor sekelasnya yang rata-rata hanya menyentuh angka 430 dk.

Dari sisi performa, tak diragukan lagi: sasis MAN sangat layak disebut sebagai “monster” jalanan. Torsi besar pada putaran rendah membuatnya stabil, kuat di tanjakan, dan tahan banting di berbagai kondisi jalan.

Kolaborasi Elegan: MAN dan Nusantara Gemilang

Di Indonesia, sasis MAN dipasangkan dengan bodi bus double decker karya PT Nusantara Gemilang, karoseri asal Kudus yang dikenal sebagai pionir bus tingkat di Indonesia. Hasilnya? Sebuah kendaraan megah dengan panjang 13,5 meter, tinggi nyaris 4 meter, dan bobot mencapai 16 ton.

Bus ini bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan—mulai dari interior mewah untuk segmen first class, hingga versi komersial untuk AKAP biasa. Tapi meskipun spesifikasinya mengesankan, pengguna sasis MAN di Indonesia bisa dihitung jari.

Hanya Dua PO yang Gunakan, Kenapa?

Hingga kini, hanya dua perusahaan otobus besar yang tercatat menggunakan sasis MAN, yaitu PO Nusantara asal Kudus dan PO Pelita Paradep dari Medan. Keduanya memadukan sasis buatan Jerman ini dengan bodi double decker Nusantara Gemilang.

Selain itu, sasis MAN juga digunakan di beberapa armada bus wisata keliling Jakarta. Bus bertingkat ini sering menarik perhatian wisatawan karena desainnya yang mencolok dan unik.

Lalu kenapa sasis ini tidak lebih banyak digunakan? Faktor utamanya bisa jadi karena pasar sudah telanjur terbiasa dengan merek lain, serta masih minimnya edukasi soal keunggulan teknis sasis MAN itu sendiri.

Masa Depan Sasis MAN di Indonesia Masih Terbuka

Meski belum banyak digunakan, bukan berarti sasis MAN tidak punya tempat di pasar Indonesia. Dengan performa tangguh, torsi besar, dan daya tahan tinggi, sasis ini sebenarnya bisa menjadi alternatif kuat untuk kebutuhan bus double decker di Tanah Air.

Tinggal menunggu waktu dan edukasi pasar yang lebih luas, mungkin suatu saat nanti kita akan melihat lebih banyak bus di jalanan Indonesia yang ditopang oleh sasis buatan Jerman ini. (*)

Advertisement

Sigit Nugroho
Penulis
-->