Mengapa Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah Perlu Dilakukan? Simak Penjelasannya di Sini

Mengapa Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah Perlu Dilakukan? Simak Penjelasannya di Sini

Ilustrasi - Sidang Isbat Awal Ramadan--(Google Photos)

FIN.CO.ID - Sidang isbat (penetapan) awal Ramadan, Syawwal, dan Zulhijjah selalu digelar oleh Kementerian Agama secara rutin.

Hasil dari sidang isbat 2024 pun akan diumumkan langsung oleh Menteri Agama dan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu umat Islam.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib mengatakan sidang isbat penting dilakukan.

Adib menuturkan, sidang isbat perlu dilakukan karena Indonesia bukanlah negara agama dan juga bukan negara sekuler.

BACA JUGA:Kemenag Jelaskan Alasan Sidang Isbat Perlu Digelar

BACA JUGA:Tanpa Sidang Isbat! Jamaah Islam Masjid Aolia Gunungkidul Laksanakan Tarawih dan Puasa Ramadhan Hari Ini

Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia tidak dapat menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan.

Adib menjelaskan, sidang isbat perlu dilakukan mengingat banyaknya organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang ada di Indonesia.

Ormas Islam yang ada di Indonesia masing-masing memiliki metode dan standar sendiri dalam penetapan awal bulan Hijriyah.

Karena banyaknya metode serta adanya perbedaan mazhab, lanjut Adib, sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

“Sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan. Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujar Adib dilansir laman Kemenag pada Jumat, 8 Maret 2024.

Dalam prosesnya, Adib menjelaskan, sidang isbat menjadi forum musyawarah para ulama, pakar astronomi, ahli ilmu falak dari berbagai ormas Islam, termasuk instansi terkait dalam menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

"Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan oleh Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum. Jadi bukan pemerintah yang menentukan jatuhnya awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Pemerintah hanya menetapkan hasil musyawarah para pihak yang terlibat dalam sidang isbat," jelasnya.

Sahroni

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.