Wisata

Tidak Nyaman Untuk Perjalanan, Ini Kekurangan Bus Pariwisata Menggunakan Mesin Depan

lifestyle.fin.co.id - 18/05/2024, 12:27 WIB

Kondisi bus Trans Putera Fajar saat sebelum terjadi kecelakaan di Subang Ciater

FIN.CO.ID -  Polisi masih terus melakukan penyelidikan, kecelakaan tunggal bus Trans Putera Fajar yang diduga rem blong saat membawa rombongan siswa SMK.

Bus yang sudah dirubah bodi dari Discovery menjadi JetBus 3 SHD itu, menggunakan mesin depan Hino dengan tipe AK1JRKA tahun 2006.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, mengungkapkan, bus pariwisata sudah seharusnya mengutamakan kenyamanan.

"Kalau bicara cocok atau tidak itu tergantung marketnya, hanya umumnya, bus pariwisata itu relatif mendahulukan kenyamanan," ungkap Sani kepada fin.co.id Sabtu 18 Mei 2024.

Menurutnya terdapat beberapa kekurangan penggunaan mesin depan, khususnya untuk bus yang digunakan untuk melayani perjalanan pariwisata 

"Hal lainnya mesin depan suara mesin lebih terdengar dan rambatan panasnya lebih terasa, ketimbang chasis mesin belakang," jelasnya.

BACA JUGA: 

Pria yang akrab dengan panggilan Sani mengatakan, konsumen harus paham mengenali kenyamanan dan keselamatan saat menggunakan bus pariwisata.

"Yang pasti harus di pahami oleh masyarakat adalah keamanan, kenyamanan, keselamatan dan profesionalisme itu," kata Sani kepada fin.co.id.

Bukan hanya sekedar mencari harga murah namun harus bus dengan model terbaru, namun tetap utamakan keselamatan dan keamanan selama berwisata.

"Sudah jelas ini hanya ingin ikut trend kekinian, namun tidak mau memahami spesifikasi dari sisi teknis kendaraan," ucapnya.

Diketahui Mesin Hino AK1JRKA mesin depan kerap digunakan oleh bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP).

Hino meluncurkan mesin AK1JRKA ke pasaran sebagai penerus sasis Hino AK3H Series, yang sebelumnya ramai digunakan di pasar sejak tahun 2003.

Tuahta Aldo
Penulis