Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Merah dan Kembang Api, Begini Sejarahnya

Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Merah dan Kembang Api, Begini Sejarahnya

Sejarah Tahun Baru Imlek Identik Dengan Warna Merah dan Suara Petasan, Ternyata Karena Hal Ini!--promediateknologi.id

FIN.CO.ID - Sebentar lagi masyarakat Tiognhoa akan merayakan tahun baru Imlek pada Sabtu,10 Februari 2024.

Momen tahun baru Imlek dirayakan dengan penuh semangat oleh warga China, selain itu sebagai harapan akan kebaikan dan rezeki yang berlimpah agar terhindar dari kesialan.

Biasanya saat tahun baru Imlek selalu dikaitkan dengan warna merah dimulai dari pakaian, barongsai, angpao, dekorasi, dan lain-lain. Selain itu ada kemeriahan kembang api.

Apakah kalian bertanya-tenya mengapa saat tahun baru Imlek identika dengan warna merah dan kembang api? bagi kalian penasaran simak sejarahnya di bawah ini yang dilansir dari berbagai sumber.

BACA JUGA:

Sejarah Warna Merah dan Kembang Api



Mengenal Asal-Usul Imlek Dan Tradisi Tahun Baru China: 3500 Tahun Lalu-FIN/pixabay-

Ternyata warna merah dan suara kembang api bukan sekedar iseng tapi juga punya makna. Warna merah ini konon bisa mengusir makhluk jahat bernama Nian yang suka menyerang manusia dan hewan.

Menurut legenda,  ada seekor naga  bernama Nian yang tinggal di dalam gua. Di musim dingin, ia akan turun untuk mencari mangsa.

Seekor naga memakan penduduk desan hingga ternak. Namun suatu hari, seorang penduduk desa lari ketakutan ketika dia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang mengenakan pakaian  merah.

Sejak saat itu, masyarakat setempat percaya bahwa warna merah  bisa mengusir Nian.

Rupanya Nien juga sangat takut dengan keramaian.

BACA JUGA:

Jadi, di musim dingin, di penghujung tahun, ketika Nian turun gunung untuk mencari mangsa, penduduk desa meletakkan lentera dan gulungan  merah di depan rumah mereka.

Noerma Puspita

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.