Religi

Apa Itu Syarat Sah Puasa? Cek Jawabannya Di Sini

lifestyle.fin.co.id - 22/03/2024, 08:08 WIB

Tak puasa ramadan saat masa nifas. Sumber foto: google

FIN.CO.ID - Dalam buku Menjaga Puasa Ramadhan oleh Dr. Mansur Chadi Mursid, M.M, yang dimaksud dengan syarat sah puasa, adalah seseorang dinilai sah puasanya, apabila memenuhi syarat-syaratnya.

Nah, apa saja seseorang dapat sah puasanya? Berikut jawabannya

1. Beragama Islam

Menurut syariat Islam, kewajiban puasa Ramadan hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Artinya mereka yang kafir atau orang yang murtad tidak sah puasanya.

2. Suci dari haid dan nifas

Seorang wanita yang sedang mengalami haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk menjalankan puasa. Sehingga puasanya orang yang dalam keadaan tersebut dinilai tidak sah dan haram hukumnya atas ketentuan ulama.

Namun ingat, meski tidak berpuasa, wajib menggantinya di hari setelah bulan Ramadan.

BACA JUGA:

3. Berakal

Maksudnya adalah tidak sah puasa bagi orang yang gila.

4. Telah masuk waktu puasa

Puasa dikatakan sah apabila dilakukan di waktu yang telah ditentukan. Sebaliknya puasa menjadi tidak sah apabila dilakukan di hari-hari yang haram untuk berpuasa.

Nah, dalam ibadah puasa, selain syarat sah ada juga syarat wajib. Maksud dari syarat wajib adalah beberapa hal yang membuat orang wajib melaksanakan puasa. Apabila salah satunya tidak terpenuhi, maka puasa seperti puasa Ramadan tidak menjadi wajib untuk dirinya.

Dalam kitab fikih, berikut adalah syarat wajib yang disepakati oleh ulama:

1. Beragama Islam

Syarat yang pertama adalah beragama Islam. Oleh karenanya, mereka yang tidak mengimani Islam tidak berkewajiban untuk menjalankan puasa.

2. Baligh

Selanjutnya, syarat wajib puasa adalah untuk mereka yang sudah berusia baligh. Anak-anak kecil tidak berkewajiban untuk menjalankan puasa-puasa wajib. Tetapi, orang tuanya wajib melatihnya untuk menjalankan puasa sejak umur tujuh tahun.

3. Berakal

Maksudnya adalah hanya orang yang berakal saja yang wajib melaksanakan puasa. Menurut kesepakatan ulama, orang gila termasuk orang yang tidak berakal, sehingga ia tidak diwajibkan untuk berpuasa.

4. Sehat

Berikutnya, orang yang sakit tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa wajib seperti Ramadan. Namun, ia harus menggantinya di hari lain.

Ini sesuai firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 185 yang artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Eko Nugros
Penulis